Senin, 28 Januari 2013
In:
True Story
Hujan Kemarin
Entah mendung atau apa,
Entah cerah atau bahkan memang cerah,
Tapi dengan awan putih dan berubah menjadi petang,
Menetestkan rintiknya,
Rintik yang aku abaikan kehadirannya,
Rintik yang aku biarkan menetes hingga deras,
Cukup lama,
Cukup untuk membuat hatiku terhanyut akan
derasnya,
Ku pahami bahwa rintik itu adalah hujan,
Dan kini,
Hujan yang ku abaikan dulu ku terima
kehadirannya,
Aku mencoba berada di bawahnya,
Menikmati tiap sejuknya tetes air hujan,
Aku terlalu berbahagia akan rintiknya,
Sampai pada masanya,
Hujan itu berhenti,
Iya!! dia berhenti begitu saja,
Sekarang hanya ada aku dengan keadaan yang
basah,
Bahkan terlalu dingin untuk aku nikmati
sendiri,
Menjerit, berlari, dan duduk di sudut gelap,
Di sini, di sudut indra pandangku ada setetes
embun,
Embun yang ku jatuhkan untuk hujan,
Taukah?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
cie mbaknya sok puitis :P
Tampilan baru ni ye... :D
Posting Komentar